Apa Yang Terjadi Bila Negara Ini Tak Ada Polisi?

Apa Yang Terjadi Bila Negara Ini Tak Ada Polisi?

Abimanyu
Senin, 31 Mei 2021




Pasuruan, Jawa Timur - Kepolisian Republik Indonesia Dari Masa Ke Masa

Tak bisa kita bayangkan apa jadinya kalau negara kita tercinta ini dalam kehidupan sehari-hari tanpa Polisi. Tak sekedar masalah keamanan dan ketertiban saja, tanpa betapa ruwetnya lalu lintas jalan raya, tak ada yang mengurusi manakala terjadi kecelakaan.

Bukan hanya itu, soal keamanan lingkungan akan banyak pelaku tindakan kriminal seperti bandit-bandit jalanan yang kian meraja lela karena para penegak hukum nya tidak ada. Para penjahat kriminal akan membabi buta melakukan aksi kejahatannya.


Saya pernah membaca bahwa Polisi di Negara indonesia ini sudah ada sejak jaman kerajaan Majapahit, Polisi kala itu bernama Pasukan Bhayangkara, Pasukan ini amat disegani dan bertugas menjaga keselamatan raja serta kerajaan,  Polisi bhayangkara dipercaya oleh kerajaan dan juga dicintai oleh rakyatnya (Polri.go.id)
 

Kepolisian sangat dibutuhkan kehadirannya dalam negara kesatuan republik Indonesia, yang saya tahu Polisi-polisi dijalanan saat pagi hari banyak terlihat mengatur arus lalu lintas kendaraan agar tertib dan tidak terjadi kecelakaan dan kemacetan, yang tentunya bila macet dan ada kecelakaan lalu lintas sangat merugikan para pengguna jalan dan kendaraan bermotor.


Saya sangat beruntung karena negara kita memiliki institusi yang bernama Polri, Apalagi sekarang di bawah pimpinan Jenderal bapak Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Poliri melaksanakan Program Polri Presisi.

Bapak Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

Yang saya baca dan ikuti di media sosial menyebutkan bahwa Kapolri saat ini tengah menjalankan program Polri Presisi, saya pribadi dan tentunya warga masyarakat amat mendukung program dari Kapolri Jenderal listyo Sigit Prabowo tersebut.

Dalam Konsep “Presisi” kepolisian masa depan. Presisi adalah singkatan dari prediktif, responsibilitas, transparansi, berkeadilan. Menurut Listyo, pendekatan ini bisa membuat pelayanan lebih terintegrasi, modern, mudah, dan cepat. Konsep ini juga tertuang dalam makalah Kapolri berjudul "Transpormasi Polri yang Presisi". 

Dalam konsep tersebut saya baca bahwa “Konsep transformasi Polri yang ‘Presisi’ hadir melalui penekanan pada upaya pendekatan pemolisian yang prediktif diharapkan bisa membangun kejelasan dari setiap permasalahan keamanan dalam menciptakan keteraturan sosial di tengah masyarakat.

Beredar di medsos ada Delapan (8) Komitmen Listyo Sigit Perbaiki citra Polri: Yang pertama, Menjadikan Polri sebagai institusi yang prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan (PRESISI). 

Kedua Menjamin keamanan untuk mendukung program pembangunan nasional. Ketiga, Menjaga soliditas internal.Keempat,  Meningkatkan sinergisitas dan soliditas TNI Polri, serta bekerjasama dengan APH dan kementerian/lembaga untuk mendukung dan mengawal program pemerintah. 

Kelima, Mendukung terciptanya ekosistem inovasi dan kreatifitas yang mendorong kemajuan Indonesia. Keenam, Menampilkan kepemimpinan yang melayani dan menjadi teladan. 

Ketujuh,  Mengedepankan pencegahan permasalahan, pelaksanaan keadilan restoratif dan problem solving. Dan yang ke delapanyaitu, Setia kepada NKRI dan senantiasa merawat kebhinnekaan.

Di bawah kepemimpinan bapak Jenderal Listyo Sigit Prabowo bangsa dan rakyat Indonesia menaruh harapan yang  besar demi semakin tegaknya hukum dan semakin mampu mewujudkan Kepolisian yang dicintai warga masyarakat.

Semoga Kepolisian Republik Indonesia dihari ulang tahunnya pada tanggal 1 Juli 2021 nanti, sesuai dengan 8 komitmen Bapak Kapolri, Polri menjadi lebih dicintai,profesional dan semakin dekat masyarakat.

Terakhir ini adalah doa dan harapan saya semoga Kapolri diberikan kesehatan dan kekuatan serta keberhasilan dalam mengemban tugas sebagai Kepala Kepolisian RI, salam dan hormat saya.  (Tangguh Abimanyu)